Artikel kali ini erat kaitannya dengan artikel mengenai sistem eksitasi karena prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan ( excitacy)pada exciter.
Sistem
pengoperasian Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi untuk
menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator
akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh
pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah, dikarenakan beban sangat
mempengaruhi tegangan output generator.
Prinsip
kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter.
Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan
generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada
exciter. Dan juga sebaliknya apabila tegangan output Generator melebihi
tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan
(excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan
tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara
otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang
digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja
secara otomatis.
Gambar 1. Diagram sistem eksitasi.
AVR
dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator
(PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta
mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer
(CT).
Gambar 2. Diagram AVR.
Bagian-bagian pada unit AVR
a. Sensing circuit
Tegangan
tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan
90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R
diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan
oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur
dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah
mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator.
Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator
b. Comparative amplifier
Rangkaian
comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing
circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage
tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan
tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan
dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set
voltage dan sensing voltage.
c. Amplifier circuit
Aliran arus
dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan
tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari
over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan
negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter
(OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran
dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari
OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah
Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan
tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.
Gambar 4. Rangkaian Amplifier
d. Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian
ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian
untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change
over and mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan
medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual
change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic
voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini
pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar
arus medan generator.
e. Limited circuit
Limited circuit
adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan
(excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy,
VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk
pembatas minimal dari keluaran terminal C6.
f. Phase syncronizing circuit
Unit
tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan
menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan
cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian
phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang
sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan juga sinyal
kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar
sinkronisasi.
g. Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor.
h. Dumping circuit
Dumping
circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC
exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed
back masukan terminal OP301.
i. Unit tyristor
Merupakan
susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring)
yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan
indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian
depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun
pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih
dapat beroperasi.
j. MEL (minimum excitacy limiter)
MEL
(minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang
berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy)
untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan.
Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator
yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator.
Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan
generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini
akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi
eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter)
dikuatkan oleh amplifier.
Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.
k. Automatic follower
Prinsip
kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan
pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian
generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh
sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan
pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual
(70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi
pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan
terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan
untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya
perubahan beban.
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi
keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis
manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan
sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara
memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.
Gambar 6. Blok Diagram Automatic Follower
semoga bermanfaat,
0 komentar:
Posting Komentar