Ketika terjadi pemadaman catu daya utama (PLN) maka dibutuhkan suplai
cadangan listrik dan pada kondisi tersebut Generator-Set diharapkan
dapat mensuplai tenaga listrik terutama untuk beban-beban prioritas.
Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid"
(sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai). Genset sering
digunakan oleh rumah sakit dan industri yang membutuhkan sumber daya
yang mantap dan andal (tingkat keandalan pasokan yang tinggi), dan juga
untuk area pedesaan yang tidak ada akses untuk secara komersial dipasok
listrik melalui jaringan distribusi PLN yang ada.
Suatu mesin diesel generator set terdiri dari:
1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam bahasa inggris disebut diesel engine)
2. Generator
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
4. Baterai dan Battery Charger
5. Panel ACOS (Automatic Change Over Switch)
6. Pengaman untuk Peralatan
7. Perlengkapan Instalasi Tenaga
Mesin Diesel
Mesin
diesel termasuk mesin dengan pembakaran dalam atau disebut dengan motor
bakar, ditinjau dari cara memperoleh energi termalnya (energi panas).
Untuk membangkitkan listrik, sebuah mesin diesel dihubungkan dengan
generator dalam satu poros (poros dari mesin diesel dikopel dengan poros
generator).
Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:
* Desain dan instalasi sederhana
* Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana
* Waktu pembebanan relatif singkat
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:
*Berat mesin sangat berat karena harus dapat menahan getaran serta kompresi yang tinggi.
* Starting awal berat, karena kompresinya tinggi yaitu sekitar 200 bar.
*
Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut dimensinya makin besar
pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan jika daya mesinnya sangat
besar.
* Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak yang
relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti gas dan batubara.
Cara Kerja Mesin Diesel
Prime
mover atau penggerak mula merupakan peralatan yang berfungsi
menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk memutar rotor
generator. Pada mesin diesel/diesel engine terjadi penyalaan sendiri,
karena proses kerjanya berdasarkan udara murni yang dimampatkan di dalam
silinder pada tekanan yang tinggi (± 30 atm), sehingga temperatur di
dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar disemprotkan dalam
silinder yang bersuhu dan bertekanan tinggi melebihi titik nyala bahan
bakar sehingga bahan bakar yang diinjeksikan akan terbakar secara
otomatis. Penambahan panas atau energi senantiasa dilakukan pada tekanan
yang konstan.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi
poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah
kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor
diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim
airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual
dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa
dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan
siklus otto).
Perbedaan
antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada
proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar
terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua
elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran
terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat
kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip
penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut
compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark
ignition engine.
Pada mesin diesel, piston melakukan 2 langkah pendek menuju kepala silinder pada setiap langkah daya.
1.
Langkah ke atas yang pertama merupakan langkah pemasukan dan
penghisapan, di sini udara dan bahan bakar masuk sedangkan poros engkol
berputar ke bawah.
2. Langkah kedua merupakan langkah kompresi, poros
engkol terus berputar menyebabkan torak naik dan menekan bahan bakar
sehingga terjadi pembakaran. Kedua proses ini (1 dan 2) termasuk proses
pembakaran.
3. Langkah ketiga merupakan langkah ekspansi dan kerja,
di sini kedua katup yaitu katup isap dan buang tertutup sedangkan poros
engkol terus berputar dan menarik kembali torak ke bawah.
4. Langkah
keempat merupakan langkah pembuangan, disini katup buang terbuka dan
menyebabkan gas akibat sisa pembakaran terbuang keluar. Gas dapat keluar
karena pada proses keempat ini torak kembali bergerak naik keatas dan
menyebabkan gas dapat keluar. Kedua proses terakhir ini (3 dan 4)
termasuk proses pembuangan.
5. Setelah keempat proses tersebut, maka
proses berikutnya akan mengulang kembali proses yang pertama, dimana
udara dan bahan bakar masuk kembali.
Berdasarkan kecepatan proses diatas maka mesin diesel dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Diesel kecepatan rendah (< 400 rpm)
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm)
Sistem starting atau proses untuk menghidupkan/menjalankan mesin diesel dibagi menjadi 3 macam sistem starting yaitu:
1. Sistem Start Manual
Sistem
start ini dipakai untuk mesin diesel dengan daya mesin yang relatif
kecil yaitu < 30 PK. Cara untuk menghidupkan mesin diesel pada sistem
ini adalah dengan menggunakan penggerak engkol start pada poros engkol
atau poros hubung yang akan digerakkan oleh tenaga manusia. Jadi sistem
start ini sangat bergantung pada faktor manusia sebagai operatornya.
2. Sistem Start Elektrik
Sistem
ini dipakai oleh mesin diesel yang memiliki daya sedang yaitu < 500
PK. Sistem ini menggunakan motor DC dengan suplai listrik dari
baterai/accu 12 atau 24 volt untuk menstart diesel. Saat start, motor DC
mendapat suplai listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi
yang dipakai untuk menggerakkan diesel sampai mencapai putaran tertentu.
Baterai atau accu yang dipakai harus dapat dipakai untuk menstart
sebanyak 6 kali tanpa diisi kembali, karena arus start yang dibutuhkan
motor DC cukup besar maka dipakai dinamo yang berfungsi sebagai
generator DC. Pengisian ulang baterai atau accu digunakan alat bantu
berupa battery charger dan pengaman tegangan. Pada saat diesel tidak
bekerja maka battery charger mendapat suplai listrik dari PLN, sedangkan
pada saat diesel bekerja maka suplai dari battery charger didapat dari
generator. Fungsi dari pengaman tegangan adalah untuk memonitor tegangan
baterai atau accu. Sehingga apabila tegangan dari baterai atau accu
sudah mencapai 12/24 volt, yang merupakan tegangan standarnya, maka
hubungan antara battery charger dengan baterai atau accu akan diputus
oleh pengaman tegangan.
3. Sistem Start Kompresi
Sistem start
ini dipakai oleh diesel yang memiliki daya besar yaitu > 500 PK.
Sistem ini memakai motor dengan udara bertekanan tinggi untuk start dari
mesin diesel. Cara kerjanya yaitu dengan menyimpan udara ke dalam suatu
botol udara. Kemudian udara tersebut dikompresi sehingga menjadi udara
panas dan bahan bakar solar dimasukkan ke dalam Fuel Injection Pump
serta disemprotkan lewat nozzle dengan tekanan tinggi. Akibatnya akan
terjadi pengkabutan dan pembakaran di ruang bakar. Pada saat tekanan di
dalam tabung turun sampai batas minimum yang ditentukan, maka kompressor
akan secara otomatis menaikkan tekanan udara di dalam tabung hingga
tekanan dalam tabung mencukupi dan siap dipakai untuk melakukan starting
mesin diesel.
AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic Transfer Switch)
AMF
merupakan alat yang berfungsi menurunkan downtime dan meningkatkan
keandalan sistem catu daya listrik. AMF dapat mengendalikan transfer
Circuit Breaker (CB) atau alat sejenis, dari catu daya utama (PLN) ke
catu daya cadangan (genset) dan sebaliknya. Dan ATS merupakan pelengkap
dari AMF dan bekerja secara bersama-sama.
Cara Kerja AMF dan ATS
Automatic
Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer suatu alat dari suplai
utama ke suplai cadangan atau dari suplai cadangan ke suplai utama.AMF
akan beroperasi saat catu daya utama (PLN) padam dengan mengatur catu
daya cadangan (genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai
utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama dari PLN
hidup lagi.
Baterai (baterry dan accu)
Battery
merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik
yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah
logam/ konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan
bereaksi secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua
konduktor tersebut. Proses pengisian battery dilakukan dengan cara
mengalirkan arus melalui sel-sel dengan arah yang berlawanan dengan
aliran arus dalam proses pengosongan sehingga sel akan dikembalikan
dalam keadaan semula. Battery yang digunakan pada sistem otomatis GenSet
berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting diesel.
Battery Charger
Alat
ini berfungsi untuk proses pengisian battery dengan mengubah tegangan
PLN 220V atau dari generator itu sendiri menjadi 12/24 V menggunakan
rangkaian penyearah. Battery Charger ini biasanya dilengkapi dengan
pengaman hubung singkat (Short Circuit) berupa sekering/ fuse.
Panel ACOS
ACOS
(Automatic Change Over Switch) merupakan panel pengendalian generator
dan terdapat beberapa tombol yang masing-masing mempunyai fungsi yang
berbeda.
Tombol pengontrol operasi Gen Set automatic, antara lain yaitu :
Off,
Automatic, Trial Service, Manual Service, Manual Starting, Manual
Stoping, Signal Test, Horn Off, Release, Start, Start Fault, Engine
Running, Supervision On, Low Oil Pressure, Temperature To High,
Generator Over Load.
Sistem Pengaman Genset
Sistem
pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir gangguan
agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada
dua macam yaitu :
1) Pengaman alarm
Bertujuan memberitahukan
kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin
generator dan agar operator segera bertindak.
2) Pengaman trip
Berfungsi
untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan karena
ada sistem yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara
otomatis.
Jenis pengaman trip antara lain :
1) Putaran lebih (over speed)
2) Temperatur air pendingin tinggi
3) Tekanan minyak pelumas rendah
4) Emergency stop
5) Reverse power
Pentanahan (grounding)
a)
Pentanahan sistem, pentanahan untuk suatu titik pada penghantar arus
dari sistem. Pada umumnya titik tersebut adalah titik netral dari suatu
mesin, transformator, atau untuk rangkaian listrik tertentu.
b)
Pentanahan peralatan sistem, pentanahan untuk suatu bagian yang tidak
membawa arus dari sistem, misalnya : Semua logam seperti saluran tempat
kabel, kerangka mesin, batang pemegang sakelar, penutup kotak sakelar.
Relay pengaman pada genset:
a) Relay arus lebih
Thermal
Over Load Relay (TOLR) digunakan untuk melindungi motor dan
perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau
terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju jaring atau antar
fasa.
b) Relay tegangan lebih
bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi batas nominalnya.
c) Relay diferensial
bekerja
atas dasar perbandingan tegangan atau perbandingan arus, yaitu besarnya
arus sebelum lilitan stator dengan arus yang mengalir pada hantaran
yang menuju jaring-jaring.
d) Relay daya balik
berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk ke arah generator.
Sekering
berungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan hubung singkat
Jika
suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu
tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat
meleburkan suatu sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut
faktor peleburan berkisar 1 hingga 1,5.
*) Gambar langkah kerja piston pada mesin diesel milik gudangilmu.org
*) Gambar ATS dan AMF milik caturmukti.com
*) Gambar panel ACOS milik tredintechnologies.com
Semoga bermanfaat,
HaGe – http://dunia-listrik.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar