Konduktor adalah media untuk tempat mengalirkan arus listrik dari
Pembangkit listrik ke Gardu induk atau dari GI ke GI lainnya, yang
terentang lewat tower-tower. Konduktor pada tower tension dipegang oleh
tension clamp, sedangkan pada tower suspension dipegang oleh suspension
clamp. Dibelakang clamp tersebut dipasang rencengan isolator yang
terhubung ke tower.
Sedangkan Kawat Tanah atau Earth wire (kawat
petir / kawat tanah) adalah media untuk melindungi kawat fasa dari
sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat fasa dengan sudut
perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir menyambar dari
atas kawat.
a. Bahan konduktorBahan konduktor yang dipergunakan untuk saluran energi listrik perlu memiliki sifat sifat sebagai berikut :
1) konduktivitas tinggi.
2) kekuatan tarik mekanikal tinggi
3) titik berat
4) biaya rendah
5) tidak mudah patah
Konduktor
jenis Tembaga (BC : Bare copper) merupakan penghantar yang baik karena
memiliki konduktivitas tinggi dan kekuatan mekanikalnya cukup baik.
Namun karena harganya mahal maka konduktor jenis tembaga rawan
pencurian. Aluminium harganya lebih rendah dan lebih ringan namun
konduktivitas dan kekuatan mekanikalnya lebih rendah dibanding tembaga.
Pada
umumnya SUTT maupun SUTET menggunakan ACSR (Almunium Conductorn Steel
Reinforced). Bagian dalam kawat berupa steel yang mempunyai kuat mekanik
tinggi, sedangkan bagian luarnya mempunyai konduktifitas tinggi. Karena
sifat electron lebih menyukai bagian luar kawat daripada bagian sebelah
dalam kawat maka ACSR cocok dipakai pada SUTT/SUTETI. Untuk daerah yang
udaranya mengandung kadar belerang tinggi dipakai jenis ACSR/AS, yaitu
kawat steelnya dilapisi dengan almunium.
Pada saluran transmisi yang
perlu dinaikkan kapasitas penyalurannya namun SUTT tersebut berada
didaerah yang rawan longsor, maka dipasang konduktor jenis TACSR
(Thermal Almunium Conductor Steel Reinforced) yang mempunyai kapasitas
besar tetapi berat kawat tidak mengalami perubahan yang banyak.
Konduktor pada SUTT/SUTET merupakan kawat berkas (stranded) atau serabut
yang dipilin, agar mempunyai kapasitas yang lebih besar dibanding kawat
pejal.
b. Urutan fasa
Pada sistem arus
putar, keluaran dari generator berupa tiga fasa, setiap fasa mempunyai
sudut pergerseran fasa 120ยบ. Pada SUTT dikenal fasa R; S dan T yang
urutan fasanya selalu R diatas, S ditengah dan T dibawah. Namun pada
SUTET urutan fasa tidak selalu berurutan karena selain panjang, karakter
SUTET banyak dipengaruhi oleh faktor kapasitansi dari bumi maupun
konfigurasi yang tidak selalu vertikal. Guna keseimbangan impendansi
penyaluran maka setiap 100 km dilakukan transposisi letak kawat fasa.
c. Penampang dan jumlah konduktor
Penampang
dan jumlah konduktor disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan
disalurkan, sedangkan jarak antar kawat fasa maupun kawat berkas
disesuaikan dengan tegangan operasinya. Jika kawat terlalu kecil maka
kawat akan panas dan rugi transmisi akan besar. Pada tegangan yang
tinggi (SUTET) penampang kawat , jumlah kawat maupun jarak antara kawat
berkas mempengaruhi besarnya corona yang ditengarai dengan bunyi desis
atau berisik.
d. Jarak antar kawat fasa
Jarak
kawat antar fasa SUTT 70kV idealnya adalah 3 meter, SUTT= 6 meter dan
SUTET=12 meter. Hal ini karena menghindari terjadinya efek ayunan yang
dapat menimbulkan flash over antar fasa.
e. Perlengkapan kawat penghantar
Perlengkapan
atau fitting kawat penghantar adalah: Spacer, vibration damper. Untuk
keperluan perbaikan dipasang repair sleeve maupun armor rod. Sambungan
kawat disebut mid span joint.
Repair Sleeve,
Repair sleeve adalah selongsong almunium yang terbelah menjadi dua
bagian dan dapat ditangkapkan pada kawat penghantar, berfungsi untuk
memperbaiki konduktifitas kawat yang rantas, Cara pemasangannya dipress
dengan hydraulic tekanan tinggi
Bola Pengaman,
adalah rambu peringatan terhadap lalu lintas udara, berfungsi untuk
memberi tanda kepada pilot pesawat terbang bahwa terdapat kawat
transmisi. Bola pengaman dipasang pada ground wire pada setiap jarak 50m
hingga 75 meter sekitar lapangan/bandar udara.
Lampu Aviasi,adalah
rambu peringatan berupa lampu terhadap lalu lintas udara, berfungsi
untuk memberi tanda kepada pilot pesawat terbang bahwa terdapat kawat
transmisi. Jenis lampu aviasi adalah sebagai berikut.
- Lampu aviasi yang terpasang pada tower dengan supply dari Jaringan tegangan rendah
- Lampu aviasi yang terpasang pada kawat penghantar dengan sistem induksi dari kawat npenghantar
Arching Horn, adalah peralatan yang dipasang pada sisi Cold (tower) dari rencengan isolator. Fungsi arcing horn:
- Media pelepasan busur api dari tegangan lebih antara sisi Cold dan Hot (kawat penghantar)
-
Pada jarak yang diinginkan berguna untuk memotong tegangan lebih bila
terjadi: sambaran petir; switching; gangguan, sehingga dapat mengamankan
peralatan yang lebih mahal di Gardu Induk (Trafo) Media semacam arcing
horn yang terpasang pada sisi Hot (kawat penghantar) adalah:
-
Guarding ring : berbentuk oval, mempunyai peran ganda yaitu sebagai
arcing horn maupun pendistribusi tegangan pada beberapa isolator sisi
hot. Umumnya dipasang di setiap tower tension maupun suspension
sepanjang transmisi.
Arcing ring : berbentuk lingkaran, mempunyai
peran ganda yaitu sebagai arcing horn maupun pendistribusi tegangan pada
beberapa isolator sisi hot. Umumnya hanya terpasang di tower dead end
dan gantry GI
Kawat Tanah
Kawat Tanah atau
Earth wire (kawat petir / kawat tanah) adalah media untuk melindungi
kawat fasa dari sambaran petir. Kawat ini dipasang di atas kawat fasa
dengan sudut perlindungan yang sekecil mungkin, karena dianggap petir
menyambar dari atas kawat. Namun jika petir menyambar dari samping maka
dapat mengakibatkan kawat fasa tersambar dan dapat mengakibatkan
terjadinya gangguan.
Kawat pada tower tension dipegang oleh tension
clamp, sedangkan pada tower suspension dipegang oleh suspension clamp.
Pada tension clamp dipasang kawat jumper yang menghubungkannya pada
tower agar arus petir dapat dibuang ke tanah lewat tower. Untuk
keperluan perbaikan mutu pentanahan maka dari kawat jumper ini
ditambahkan kawat lagi menuju ketanah yang kemudian dihubungkan dengan
kawat pentanahan.
Bahan Kawat Tanah
Bahan
ground wire terbuat dari steel yang sudah digalvanis, maupun sudah
dilapisi dengan almunium. Pada SUTET yang dibangun mulai tahun 1990an,
didalam ground wire difungsikan fibre optic untuk keperluan telemetri,
tele proteksi maupun telekomunikasi yang dikenal dengan OPGW (Optic
Ground Wire), sehingga mempunyai beberapa fungsi.
Jumlah dan posisi Kawat Tanah
Jumlah
Kawat Tanah paling tidak ada satu buah diatas kawat fasa, namun umumnya
di setiap tower dipasang dua buah. Pemasangan yang hanya satu buah
untuk dua penghantar akan membuat sudut perlindungan menjadi besar
sehingga kawat fasa mudah tersambar petir. Jarak antara ground wire
dengan kawat fasa di tower adalah
sebesar jarak antar kawat fasa, namun pada daerah tengah gawangan dapat mencapai 120% dari jarak tersebut
0 komentar:
Posting Komentar